Minggu, 31 Mei 2015

Cinta Sendirian



Ini kisah nyata
Kisahku...

Dulu aku pernah sangat menyukaimu, bahkan sempat sangat mencintaimu. Perasaan itu muncul ketika aku duduk dibangku SMK kelas 10.
Ya... aku jatuh cinta dengan teman 1 sekolahku, lebih tepatnya teman 1 kelasku. Awalnya aku berharap ini hanya perasaan sesaat saja tapi seiring berjalannya waktu, semakin kita sering bertemu, sering bercengkramah, sering berdiskusi tentang pelajaran, bahkan hampir setiap hari kita sering bercanda, semakin nyata lah perasaan itu, harapan itu.
tapi aku memilih untuk diam seribu bahasa, aku memilih untuk tidak menyakitiku diriku sendiri. Aku tidak ingin mengetahui bahwa kau tidak memiliki perasaan yang sama seperti perasaan ku..
Biarlah perasaan ini hanya ku simpan dan ku ceritakan kepada ke-3 sahabatku di SMK. Hanya mereka yang mengetahui bahwa aku sangat menyukaimu. setiap harinya aku selalu memliki cerita unik tentang kamu dan selalu ku ceritakan kepada mereka. Mungkin sampai-sampai mereka bosan mendengar ceritaku yang topiknya hanya kamu, kamu lagi, dan selalu kamu...
Ya gitu sih ya kalau orang jatuh cinta, mereka tidak pernah bosan menceritakan orang yang mereka suka kepada teman-temannya. 
Semua cerita yang berkaitan dengan kamu itu tidak ada satu pun yang aku lupa, aku selalu ingat caramu tersenyum, caramu menatapku, caramu memanggil namaku, caramu menjahiliku, caramu mengantuk dikelas, caramu tidur dikelas, caramu tertawa, caramu berjalan, caramu serius memperhatikan guru yang sedang menerangkan pelajaran dikelas, terutama cara bicaramu yang khas yang kadang sering dijadikan lelucon oleh anak-anak dikelas. Hahaha:D
Ya... itu semua sangat terekam jelas di memori otakku.
Tidak terasa aku menyimpan perasaan itu hingga aku duduk dikelas 12 SMK. Sudah sekitar 3 tahun perasaan itu ada disini (nunjuk dada). Perasaan yang aku kubur, tetapi bukan seperti jasad yang semakin lama dikubur akan semakin hancur, melainkan seperti mengubur benih tanaman yang semakin lama semakin tumbuh membesar dan semakin kokoh layaknya pohon-pohon yang berada di kebun raya Bogor :D
Lebay mungkin tapi ini nyata. Bagaimana tidak, setiap harinya saja selalu kamu sirami dengan senyuman manis yang melengkung indah di bibirmu, serta candaan-candaan yang kadang membuatku kesal namun cenderung membuatku senang.
Makin-makin kan deh-_-.
Selama 3 tahun perasaan itu aku pendam, sampai-sampai aku tidak pernah perduli dengan banyak lelaki yang mencoba mendekatiku. Ya... karena yang aku inginkan hanya kamu.
Mungkin aku adalah wanita terbodoh yang terlalu kemakan banyak gengsi. Gengsi untuk memulai percakapan, gengsi untuk menyapa, gengsi untuk bilang, bilang bahwa aku memiliki perasaan yang begitu mendalam terhadapmu. Aku sangat menikmati kebersamaan kita, bukan kebersamaan layaknya 2 sejoli yang sedang jatuh cinta, melainkan seperti tom&jerry. Bagaimana tidak seperti tom&jerry, setiap harinya saja aku selalu kau jahili, dari mulai menyembunyikan sesuatu yang berada didalam tasku yang kamu ambil secara diam-diam tanpa sepengetahuanku. Dan pernah kamu ambil sepatuku lalu kamu menggantungnya di tiang net lapangan volly. Kenangan yang seharusnya tidak aku ingat, tapi saat-saat itulah yang sangat terekam jelas di otakku dan selalu aku rindukan.
Kamu, sosok pria yang misterius, pria yang selalu bersikap dingin terhadap setiap wanita yang mencoba untuk menarik perhatianmu. Dan itulah hal yang membuat aku semakin yakin bahwa aku mencintai pria yang tepat. Pria yang suatu saat nanti akan menjadi imam yang baik untukku dan anak-anakku kelak nanti.
Tapi itu semua hanya khayalan. Menyatakan perasaan saja aku tak mampu, apalagi memintamu menjadi imam untukku. Lucu yaaa:')
Tibalah saatnya Ujian Nasional, bukan Ujian Nasional yang aku takuti, tapi perpisahan.
Aku benci perpisahan, mengapa kita dipertemukan bila akhirnya selalu dipisahkan?
Jika harus memendam perasaan sampai ribuan tahun pun aku sanggup, asal tidak berpisah denganmu. Lebay memang, tapi ini nyata...hehehe
Hingga tiba saatnya dimana pelepasan siswa-siswi SMK Negeri 1 Ciomas digelar. Aku fikir itu adalah hari terakhir kita berjumpa, nyatanya aku salah...
Kamu tidak hadir, dan aku tiada henti menoleh ke arah pintu masuk dan berharap kamu akan datang, "kamu pasti datang", ujarku dalam hati.
Sampai acara selesai pun tiada hentinya aku menoleh ke arah pintu masuk dan berharap lagi kamu akan datang meskipun terlambat. 
Ramai mungkin disana, tapi tetap saja aku merasa sepi. Kamu orang yang aku tunggu dan aku inginkan untuk berfoto denganku untuk yang terakhir kalinya. Nyatanya kamu tidak sama sekali memunculkun batang hidungmu yang mancung dan besar itu:'D
Ah sudahlah...
Sekarang sudah 1 tahun kita tidak bertemu, perasaan ku pun tidak berubah sama sekali, yang berubah hanya keadaan.
Untaian do'a yang tiada henti-hentinya aku panjatkan agar kamu selalu dalam lindungan-Nya . Dan semoga kita dipertemukan kembali. Aamiin O:)